Monday, September 6, 2010

Area Types OSPF

1. Standard Area
Default OSPF area type
2. Stub Area
External link (type 5) LSAs are replaced with
a single default route


graphics/02fig13.gif











3. Totally Stubby Area
Type 3, 4, and 5 LSAs are replaced with a
default route
4. Not-So-Stubby Area (NSSA)
A stub area containing an ASBR; type 5 LSAs
are converted to type 7 within the area

Saturday, November 8, 2008

Kekuatan Ucapan Syukur

Cuaca buruk,genteng yang bocor, jalan yang becek, harga bahan pokok yang tinggi dan ulah orang - orang yang ada di sekitar kita seringkali membuat seseorang bersungut-sungut dan marah - marah. Mngucapkan syukur merupakan sesuatu yang sangat sulit kita katakan.
"Bersyukur meskipun engakau belum mendapatkan semua yang engkau inginkan, karena jika engkau sudah mendapatkan semuanya maka engkau akan berhenti berusaha. bersyukurlah karena engaku tidak mengetahui tentang semua hal, karena itu akan memberimu kesempatan untuk belajar. bersyukurlah untuk saat-saat yang sulit. karena dalam saat seperti itu engkau akan bisa bertumbuh, bersyukurlah untuk setiap tantangan karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu. bersyukurlah untuk setiap tantangan yang pernah engaku buat, karena dengan hal itu memberi pelajaran yang sangan berharga.bersyukurlah ketika engkau lelah, karena berarti engakau telah melakukan sesuatu dan membuat suatu perbedaan.""


""Bersyukur merupakan teropong iman yang mampu melihat sesuatu yang baik dari keadaan bagaimanapun""

Sunday, August 17, 2008

Basic MPLS

Multiprotocol Label Switching (MPLS) has evolved from being a buzzword in the networking industry to a widely deployed technology in service provider (SP) networks. In recent years, MPLS has also been adopted by the enterprise and federal market segments. MPLS is a contemporary solution to address a multitude of problems faced by present-day networks: speed, scalability, quality of service (QoS) management, and traffic engineering. Service providers are realizing larger revenues by the implementation of service models based on the flexibility and value adds provided by MPLS solutions. MPLS also provides an elegant solution to satisfy the bandwidth management and service requirements for next-generation IP–based backbone networks.

Unicast IP Forwarding in Traditional IP Networks

In traditional IP networks, routing protocols are used to distribute Layer 3 routing information. depicts a traditional IP network where network layer reachability information (NLRI) for network 172.16.10.0/24 is propagated using an IP routing protocol. Regardless of the routing protocol, packet forwarding is based on the destination address alone. Therefore, when a packet is received by the router, it determines the next-hop address using the packet's destination IP address along with the information from its own forwarding/routing table. This process of determining the next hop is repeated at each hop (router) from the source to the destination except in the case of policy-based routing where a certain outbound policy might affect packet forwarding








1.
R4 receives a data packet destined for 172.16.10.0 network.

2.
R4 performs route lookup for 172.16.10.0 network in the forwarding table, and the packet is forwarded to the next-hop Router R3.

3.
R3 receives the data packet with destination 172.16.10.0, performs a route lookup for 172.16.10.0 network, and forwards the packet to next-hop Router R2.

4.
R2 receives the data packet with destination 172.16.10.0, performs a route lookup for 172.16.10.0 network, and forwards the packet to next-hop Router R1.

Because R1 is directly connected to network 172.16.10.0, the router forwards the packet on to the appropriate connected interface.

MPLS Forwarding

In MPLS enabled networks, packets are forwarded based on labels. These labels might correspond to IP destination addresses or to other parameters, such as QoS classes and source address. Labels are generated per router (and in some cases, per interface on a router) and bear local significance to the router generating them. Routers assign labels to define paths called Label Switched Paths (LSP) between endpoints. Because of this, only the routers on the edge of the MPLS network perform a routing lookup.

illustrates the same network as depicted in Figure 1-1 with MPLS forwarding where route table lookups are performed only by MPLS edge border routers, R1 and R4. The routers in MPLS network R1, R2, and R3 propagate updates for 172.16.10.0/24 network via an IGP routing protocol just like in traditional IP networks, assuming no filters or summarizations are not configured. This leads to the creation of an IP forwarding table. Also, because the links connecting the routers are MPLS enabled, they assign local labels for destination 172.16.10.0 and propagate them upstream to their directly connected peers using a label distribution protocol; for example, R1 assigns a local label L1 and propagates it to the upstream neighbor R2. R2 and R3 similarly assign labels and propagate the same to upstream neighbors R3 and R4, respectively. Consequently, as illustrated in, the routers now maintain a label forwarding table to enable labeled packet forwarding in addition to the IP routing table. The concept of upstream and downstream is explained in greater detail in the section.






Start Learn CCIP

  • Basic MPLS
  • MPLS VPNs with Static Routing
  • MPLS VPNs with RIPv2
  • MPLS VPNs with OSPF
  • MPLS VPNs with EIGRP
  • MPLS VPNs with EBGP

Thursday, May 31, 2007

Tips: Menghapus virus di USB flash disk

Biasanya flash disk yang kena virus seperti virus Agnes, Dian Sastro tidak bisa dihapus dengan menggunakan tombol Delete atau kombinasi Shift + Delete di Windows.

Tapi ada cara tertentu untuk membasminya :

1. Buka Command Prompt
2. Ketik cd\
3. Ketik flash disk berada misalkan flash disk di drive D berarti ketik "D:" (tanpa tanda kutip)
4. Ketik del *.* atau dengan format D: tekan Enter.

Apabila anda menggunakan Format D: berarti data terlebih dahulu di Backup. Semoga artikel ini berguna.

Tips: Mengamankan web server IIS

Internet Information Server (IIS) adalah sebuah web server yang tersedia secara otomatis pada saat instalasi Windows edisi server dengan opsi Typical atau Full. Sayangnya instalasi default ini dapat mengakibatkan celah keamanan di sistem anda yang berakibat fatal. Bagaimana cara mengamankannya?

Web server adalah inti dari organisasi internet yang komplek saat ini. Setiap kali sebuah browser berhubungan dengan suatu situs web baik di internet ataupun intranet, maka ia terhubung dengan web server, server tersebut mendengarkan request pada jaringan dan menjawabnya kepada client atau pengirim permintaan dengan membawa data tertentu.

IIS atau yang dikenal dengan Internet Information Server adalah web server yang secara default terinstall saat kita menginstalasi secara tipikal suatu server windows.

IIS menginstal dirinya sendiri kepada partisi primer secara automatis. Ini menyebabkan suatu resiko keamanan sendiri, sebab User Internet dapat mengakses partisi sistem setiap kali mereka melihat suatu Halaman web atau menggunakan FTP untuk download suatu file.

Dibawah ini adalah daftar direktori yang dibuatkan default oleh IIS:
- %WinDir%\InetPub
- %WinDir%\System32\InetSrv
- %WinDir%\System32\InetSrv\IisAdmin
- %WinDir%\Help\IISHelp

IIS menciptakan dua akun user selama instalasi: IUSR_COMPUTERNAME dan IWAM_COMPUTERNAME. IIS menggantikan variabel "computername" dengan nama komputer kita.

Contoh, jika kita sedang menginstall IIS dan nama komputer kita "BAPUK", Maka akun komputer adalah IUSR_BAPUK dan IWAM_BAPUK. Hebatnya lagi akun tersebut tidak bisa dihapus, karena IIS memerlukannya. Akun IUSR_COMPUTERNAME digunakan untuk mengijinkan akses tanpa nama atau "Anonymous" kedalam sistem, sedang akun IWAM_COMPUTERNAME digunakan untuk menjalankan out-of-process dari aplikasi web.

Tidak setiap server windows memerlukan IIS sebagai webservernya. IIS sendiri seharusnya tidak diinstall dalam keadaan default, bila tetap memerlukan IIS ada baiknya mengubah default partisinya agar tidak sama dengan partisi sistem anda. Agar apa? ya itu tadi untuk keamanan.

Apabila IIS telah terinstall sebaiknya anda menguninstall dan reinstall lagi IIS pada partisi yang kita inginkan.

Bagaimana mengubahnya ke partisi yang kita inginkan sedang tak ada pilihan sewaktu instalasinya? Memang tidak ada cara mengubah direktori "program files" pada "Add/Remove program wizard". Untuk mengubahnya kita harus membuat sebuah "answer file" lalu menginstallnya.

Apa itu answer file? Bagaimana cara membuatnya? "Answer File" atau file jawaban kurang lebih adalah suatu file teks yang digunakan untuk mem-bypass / melewati suatu prosedur instalasi secara normal.

Tabel dibawah adalah beberapa komponen IIS yang diperlukan dalam membuat "answer file":

-----------------------------------------------------------
Sintak =>Tujuan
-----------------------------------------------------------
iis_common => Install "common file"
iis_doc => Install dokumentasi IIS
iis_ftp => Install Service FTP
Iis_htmla => Install "Web-based administration tools"
iis_inetmgr => Install "MMC-based administration tools"
iis_nntp_docs => Install dokumentasi NNTP
iis_smtp => Install Service SMTP
iis_smtp_docs => Install dokumentasi SMTP
iis_www => Install Service WWW
-----------------------------------------------------------

Untuk prosedur penggunaannya silahkan ikuti tutorial berikut:

  1. Kilk menu Start > Run
  2. Ketik notepad dalam kotak dialognya lalu klik OK
  3. Ikuti sintak berikut yang disesuaikan dengan "table komponen answer file" di atas: [Components] iis_common = on
    iis_ftp = on
    iis_htmla = on
    iis_www = on
    [InternetServer]
    PathFTPRoot= D:\Inetpub\Ftproot
    PathWWWRoot=D:\Inetpub\Wwwroot
    (D: Menunjukan letak partisi yang diinginkan untuk lokasi IIS.)
  4. Simpan file tadi di direktori C:\ dengan nama iis.txt atau terserah anda.

Setelah membuat file jawaban tadi, berarti kita hampir siap untuk melakukan instalasi. Kenapa hampir? yup..karena kita memerlukan satu program lagi yang digunakan untuk menginstalisasi dari "answer file" yang kita buat dengan nama "iis.txt" tadi, yaitu "Sysocmgr.exe".

Lalu bagaimana instalasinya? Gampang. Masuk ke "command prompt" lalu ketik:
sysocmgr /I:%windir%\inf\sysoc.inf /u:c:\iis.txt
dan ikuti saja prosedurnya.

Keterangan:
Trik ini dilakukan di mesin Windows XP & Windows server 2003 dan seharusnya bisa untuk keluarga NT.
[Components] => parameter untuk menginstall komponen-komponen dalam Windows.
[InternetServer] => parameter untuk merubah default path FTP dan WWW.
iis_htmla = on => "on" menyatakan Kondisi siap melakukan instalasi, yaitu "web based admin tool".

Referensi:
- "Unattended.doc" from the Server CD, "support\tools\deploy.cab\unattend.doc"
- "www.syngress.com"

Monday, April 23, 2007


ava started as a project called "Oak" (The name came from an oak tree that stood outside the Sun Microsystems office) by James Gosling in June 1991 for use in a set top box project.[3] Gosling's goals were to implement a virtual machine and a language that had a familiar C/C++ style of notation. The first public implementation was Java 1.0 in 1995. It promised "Write Once, Run Anywhere" (WORA), providing no-cost runtimes on popular platforms. It was fairly secure and its security was configurable, allowing network and file access to be restricted. Major web browsers soon incorporated the ability to run secure Java "applets" within web pages. Java became popular quickly. With the advent of "Java 2", new versions had multiple configurations built for different types of platforms. For example, J2EE was for enterprise applications and the greatly stripped down version J2ME was for mobile applications. J2SE was the designation for the Standard Edition. In 2006, new "J2" versions were renamed Java EE, Java ME, and Java SE, respectively.


In 1997, Sun approached the ISO/IEC JTC1 standards body and later the Ecma International to formalize Java, but it soon withdrew from the process.[4][5][6] Java remains a proprietary de facto standard that is controlled through the Java Community Process.[7] Sun makes most of its Java implementations available without charge, with revenue being generated by specialized products such as the Java Enterprise System. Sun distinguishes between its Software Development Kit (SDK) and Runtime Environment (JRE) which is a subset of the SDK, the primary distinction being that in the JRE the compiler is not present.

On November 13, 2006, Sun released parts of Java as free/open source software, under the GNU General Public License (GPL). The release of the complete source code under GPL is expected in the first half of 2007.